penulis : BUSTAMI IBRAHIM
tahun : 2011
perancangan, mesin briket, tipe piston (reciprocate), DFMA
Indonesia memiliki sumber daya batubara yang melimpah dan merupakan
penghasil batubara terbesar kedua di Asia setelah Republik Rakyat China.
Hal ini merupakan modal dasar dalam pengembangan teknologi briket
batubara. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan kualitas batubara
yang ada di Indonesia umumnya rendah, sehingga kalori yang dihasilkan
rendah, sedangkan biaya transportasi menjadi tinggi. Peningkatan
kualitas batubara dengan teknologi upgrading ini sedang dikembangkan
oleh ITB yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan swasta yang
bergerak dibidang pertambangan. Namun demikian, ternyata mesin
pembuat briket yang sudah dikembangkan ITB (sistem roller press)
memiliki beberapa kelemahan yaitu proses manufaktur & perakitan
membutuhkan kepresisian yang tinggi, terjadi backlash di bagian roll,
briket yang dihasilkan kurang padat dan efesiensi pembriketan rendah.
Dari kondisi di atas, pada tesis ini diberikan alternatif mesin
briket batubara yang dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut
dengan menerapkan sistem tekan piston (reciprocate). Dengan menerapkan
metode perancangan VDI 2222 dihasilkan konsep perancangan yang akan
dikembangkan. Selanjutnya dilakukan analisis Design for Manufacturing
and Assembly (DFMA) pada beberapa konstruksi penting untuk dihasilkan
hasil perancangan yang optimum. Pada tesis ini telah dihasilkan sebuah
rancangan mesin pembuat briket batubara
sistem tekan dengan tipe piston yang memiliki dimensi 915x1215x1250 mm3
dengan penggerak motor AC berdaya 2,2 kW dengan pereduksi putaran
gearbox yang menghasilkan tiga mekanisme gerak penekan-atas,
penekan-bawah dan feeder system. Pada mesin
ini juga dilengkapi mekanisme pengatur tekanan pembriketan (adjuster)
yang terdapat pada bagian atas penekan-atas. Berdasarkan proses yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa semua persyaratan
perancangan mesin telah terpenuhi dan
dengan diterapkannya analisis DFMA dapat diprediksi terjadinya penurunan
biaya produksi yang cukup signifikan yang dilakukan pada tahap
perancangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar